Jakarta (cvtogel alternatif)— Pemerintah Indonesia optimistis rangkaian stimulus ekonomi yang diluncurkan pada paruh akhir tahun 2025 akan mampu mengembalikan momentum investasi yang sempat melambat pada kuartal ketiga tahun ini.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, berbagai kebijakan fiskal dan stimulus yang telah disiapkan pemerintah akan menjadi katalis untuk mempercepat realisasi investasi pada kuartal IV 2025, sekaligus menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami percaya dengan stimulus yang sedang berjalan, investasi akan meningkat signifikan di kuartal terakhir. Ini penting untuk mencapai target tahunan,” ujar Purbaya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (17/10).
Realisasi Investasi Capai Rp1.434 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi pada kuartal III 2025 mencapai Rp491,4 triliun, tumbuh 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, pertumbuhan tersebut sedikit melambat dibandingkan 15,24 persen pada kuartal III 2024.
Secara kumulatif, sepanjang Januari–September 2025, total investasi telah menembus Rp1.434,3 triliun, atau 75,3 persen dari target tahunan. Dari jumlah tersebut, penanaman modal dalam negeri (PMDN) berkontribusi 55,1 persen, sedangkan penanaman modal asing (PMA) menyumbang 44,9 persen.
Investasi yang terealisasi juga berhasil menciptakan sekitar 1,95 juta lapangan kerja baru, menunjukkan dampak nyata terhadap perekonomian domestik.
Sektor Prioritas: Logam Dasar, Telekomunikasi, dan Pertambangan
Sektor logam dasar dan produk logam tercatat sebagai penyumbang terbesar realisasi investasi, diikuti oleh sektor telekomunikasi, pertambangan, serta transportasi dan pergudangan.
Pemerintah menilai arah investasi tersebut sejalan dengan strategi hilirisasi industri dan penguatan rantai pasok nasional. “Investasi di sektor-sektor strategis akan memperkuat fondasi industri dan mendorong pertumbuhan jangka panjang,” kata Purbaya.
Stimulus Ganda: Fiskal dan Sosial
Sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi, pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial tunai kepada 35 juta keluarga. Langkah ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat serta mendukung iklim usaha melalui peningkatan konsumsi domestik.
“Daya beli masyarakat yang kuat akan menarik minat investor untuk memperluas bisnisnya di Indonesia,” tambah Purbaya.
Tantangan dan Harapan
Meski outlook investasi tetap positif, pemerintah mengakui adanya sejumlah tantangan, seperti ketidakpastian global, perlambatan ekonomi Tiongkok, dan risiko pembiayaan fiskal. Namun, pemerintah yakin koordinasi kebijakan lintas kementerian serta komitmen dalam mempercepat belanja modal akan mampu memitigasi risiko tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa investasi tetap menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global,” tegas Purbaya.
Optimisme Jelang Akhir Tahun
Dengan capaian saat ini, pemerintah masih memiliki ruang untuk mengejar target tahunan. Stimulus yang mulai digulirkan diharapkan mulai berdampak pada kuartal IV, baik melalui peningkatan konsumsi rumah tangga maupun percepatan proyek investasi.
Ekonom menilai, jika stimulus berjalan efektif dan birokrasi dipangkas, Indonesia berpeluang mempertahankan pertumbuhan investasi di atas 14 persen hingga akhir tahun.